Sabtu, 19 Agustus 2017

GELISAH



RASA ITU MASIH SAMA
SAMA SEPERTI SAAT MULAI MENYADARINYA
MENYADARI BAHWA SEBENTAR LAGI JARAK ITU ADA

HATI DISELIMUTI SUNYI
LANGKAH DIDAMPINGI TAKUT
DIRIKU DILANDA KEGELISAHAN
TAK KUNJUNG MENENTUKAN ARAH 


AISYAH HAMID

Minggu, 18 Juni 2017

Pengaruh E-commerce terhadap Perekonomian Indonesia

NAMA              : Aisyah Fitrani Hamid
NIM                 : 155020307111029
KELAS              : Perekonomian Indonesia CB
DOSEN             : Yenny Kornitasari., SE., ME
TANGGAL        : 19 Juni 2017


Bagi negara berkembang, sektor perdagangan memegang peranan penting dalam membantu membangun perekonomian di  negara tersebut.  Perdagangan merupakan transaksi jual beli barang yang dilakukan antara penjual dan pembeli di suatu tempat. Transaksi perdagangan dapat terjadi saat bertemunya penawaran dan permintaan atas barang tersebut, namun transaksi ini juga dapat terhambat karena sulitnya mempertemukan penawaran dan permintaan serta kelangkaan suatu barang.

Di Indonesia pada era sekarang ini terdapat banyak cara untuk melakukan perdagangan, salah satu nya adalah e-commerce. E-commerce di Indonesia berubah sejalan dengan waktu semakin berkembang pesat seiring majunya teknologi di Indonesia. Pengertian dari e-commerce sendiri adalah suatu website atau wadah dimana menyediakan transaksi secara online atau suatu cara berdagang  secara online dengan memanfaatkan fasilitas internet.

Dalam implementasi di dunia nyata, tentunya perdangangan elektronik ini memberikan dampak baik dan buruk. Dapak baik yang disebabkannya adalah meminimalisir hambatan yang ada di sektor perdagangan yaitu sulit bertemunya antara penawaran dan permintaan, menguntungkan pihak konsumen/pembeli dan produsen/penjual ataupun distributor dalam mencari barang dan menjual barang, produsen dapat mempromosikan produknya tanpa mengeluarkan banyak biaya karena memanfaatkan fasilitas internet, konsumen dan produsen juga dapat menghemat waktu yang digunakan, memberikan kesempatan bagi produsen untuk memasarkan produknya secara global, meningkatkan gairah masyarakat untuk berbisnis dengan cara yang mudah dan tidak bermodal besar, kemudahan serta ketepatan waktu dalam proses pembayaran dengan cara transfer, dan tentunya mempermudah konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

Selain dampak baik dari e-commerce terdapat juga dampak buruknya, salah satu dampak buruk yang paling di khawatirkan adalah kehilangan segi finansial dimana dalam transaksi ini dapat terjadi kecurangan seperti penipuan dari produsen atau pun konsumen dalam transaksi ini, kemudian dampak lainnya adalah pencurian informasi rahasia yang berharga milik produsen kepada orang-orang yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian kepada banyak pihak, miss-komunikasi antara produsen dan konsumen yang terkadang dapat terjadi dan mengakibatkan komplain dari konsumen, kehilangan kepercayaan dari para konsumen hal ini biasanya di sebabkan oleh pihak lain yang sengaja ingin merusak reputasi suatu perusahaaan, lalu keliruan atau kesalahan dari server internet yang mungkin sedang mengalami masalah teknis sehingga mengganggu transaksi.

Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah e-commerce merupakan sistem bisnis atau perdangangan yang membantu perkembangan ekonomi di indonesia. Dengan adanya e-commerce ini banyak memberikan pengaruh baik untuk masyarakat dalam bertransaksi jual-beli, selain itu juga dapat memberikan dampak yang buruk atau yang dapat merugikan masyarakat yang terlibat karena itu diperlukan sikap hati-hati dalam mengimplementasikan sistem perdagangan elektronik ini. Tentunya, pemerintah juga seharusnya turut berperan dalam perdagangan elektronik ini dengan memberikan fasilitas dan perlindungan bagi masyarakat yang terlibat dalam e-commerce.  Diharapkan e commerce ini dapat berjalan dengan baik dan membantu perekonomian negara menjadi lebih maju.

#UASPerekonomianIndonesia






Minggu, 21 Mei 2017

Potensi Perekonomian di Jakarta

DKI Jakarta dan segala dinamikanya seakan tidak ada habisnya. Yang paling menarik adalah mengenai keadaan ekonomi di ibu kota,  ekonomi mempengaruhi semua aspek dalam kehidupan. Permasalahan ekonomi di Jakarta menurut saya cukup sederhana, tapi mungkin para pejabat yang bekerja di Pemprov DKI belum melihat  secara mendalam mengenai potensi perekonomian sektor informal Jakarta. Dalam hal ini yang dimaksud sektor informal adalah usaha usaha masyarakat yang tidak berbadan hukum, sepeti pedagang kaki lima; pasar kaget (pasar yang hanya buka dari pagi hingga siang dan berada di trotoar); dll. Hal-hal tersebut banyak sekali kita temui di Jakarta dan ini mengindikasikan bahwa sektor informal memiliki potensi yang cukup besar. Kenyataan yang ada pun menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih berbelanja di sektor informal daripada sektor formal (supermarket/swalayan).
Tapi justru yang dilakukan oleh Pemprov DKI adalah yang sebaliknya. Pemprov DKI sangat bertumpu pada pembangunan sektor formal, supermarket; transportasi terintegrasi; jalan raya; dll. Padahal jika melogikakan dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI, alangkah lebih baik jika Pemprov DKI bertumpu pada sektor informal terlebih dahulu karena dengan membangun dan menata sektor informal akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kelas menengah ke bawah. Jika tidak memberdayakan ekonomi kelas menengah ke bawah, bagaimana masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah dapat membayar untuk fasilitas fasilitas yang telah disediakan oleh Pemprov DKI dan akan berdampak pada gagalnya program pembangunan ekonomi yang dicanangkan.
Potensi usaha kecil dan juga UMKM di jakarta sangat berpotensi untuk membantu warga ibu kota menaikan pendapatannya, dengan mengembangkan dan mendukung usaha mereka maka secara otomatis juga membantu menaikan kesejahteraan hidup mereka untuk selanjutnya dapat turut berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di DKI Jakarta karena keadaan ekonomi di Jakarta adalah jendela tempat masyarakat dunia melihat keadaan ekonomi di indonesia. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah menata perekonomian di jakarta dan menaruh perhatian lebih pada usaha-usaha kecil dan UMKM.

Sebagai penutup saya sangat menyarankan Pemprov DKI dan Gubernur terpilih untuk mulai membangun dan mendukung penuh ekonomi kelas menengah ke bawah terlebih dahulu karena akan berdampak lebih baik kedepannya. Cukup dengan menata dan menyediakan fasilitas dan infrastuktur pendukung untuk masyarakat yang berusaha pada sektor informal, lalu dilanjut dengan pembangun sektor formal. Sekali lagi ini hanya salah satu saran dari saya yang hanya dapat mengamati perkembangan ekonomi di DKI Jakarta tanpa turun langsung ke lapangan. 

Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan

Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun Lingkungan atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset  yang dimiliki suatu Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang  sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.  Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita.
Untuk mengejar target pembangunan ekonomi di Indonesia maka pembangunan ekonomi dllakukan di semua sektor, seperti pembangunan di bidang pertanian, di bidang perkebunan, di bidang kehutanan, di bidang pertambangan, di bidang perdagangan dan di bidang industri kecil, menengah berat.
Cepatnya pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang telah menyusutkan persediaan sumberdaya alam serta menimbulkan masalah-masalah degradasi lingkungan di daerah perkotaan. Demi memenuhi kebutuhan penduduk negara-negara Dunia Ketiga yang jumlahnya terus meningkat, segenap kecenderungan dan tindakan yang merusak lingkungan hidup harus dihentikan secepatnya. Selain itu, tingkat produktivitas sumber daya yang masih tersisa harus diselamatkan atau dilestarikan agar dapat mendukung aneka kebutuhan penduduk dunia.

Pembangunan ekonomi yang dilakukan tanpa perhitungan akan berdampak buruk bagi lingkungan hidup. Kalau lingkungan hidup sudah rusak, celakalah manusia semuanya. Untuk menyelamatkan lingkungan hidup tentu tidak perlu menghentikan pembangunan di bidang ekonomi. Pembangunan sektor ekonomi tetap kita kembangkan karena kita harus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Disamping itu kita perlu menjaga keserasian dan keseimbangan lingkungan hidup kita. Untuk mewujudkan cita-cita melestarikan lingkungan hidup maka sejak Kabinet Pembangunan IV dibentuklah suatu Departemen  Lingkungan Hidup yang dipimipin oleh seorang Menteri Lingkungan Hidup.

Rabu, 17 Mei 2017

Perkembangan Industri di Indonesia

Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya. Dengan demikian, industri merupakan bagiaan dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut dengan peridustrian. Industri (perindustrian) di Indonesia merupakan salah satu komponen perekonomian yang penting. Perindustrian memungkinkan perekonomian kita berkembang pesat dan semakin baik, sehingga membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional.

     industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial Ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat Industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi Teknologi.

struktur industri yang ada di Indonesia dinilai belum mampu menopang penuh perkembangan ekonomi nasional. Hal tersebut diperkirakan bakal menjadi bumerang tersendiri lantaran setiap pertumbuhan ekonomi akan memantik lonjakan impor bahan baku.
"Karena struktur industri lemah, setiap perekonomian tumbuh maka permintaan impor juga ikut membesar. Hal tersebut terjadi karena kita belum bisa menghasilkan bahan baku dan modal sendiri. Apalagi jika ekspor ikut merosot karena ekonomi global yang cenderung fluktuatif," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution

Kelemahan industri Indonesia seperti juga di banyak NSB lainnya adalah masih lemahnya industri-industri pendukung mulai dari pembuatan mesin hingga sejumlah komponen untuk satu produk jadi seperti mobil. Karena pada umumnya sifat dari proses-proses produksi di kelompok industri-industri berat seperti pengolahan logam hingga mesin-mesin sangat kompleks dan memerlukan SDM dengan ketrampilan tinggi, teknologi, dan modal yang lebih tinggi dibandingkan industri-industri ringan, walaupun di dalam beberapa hal, proses produksi implosive di subsektor industri berat untuk jenis industri-industri engineering bisa dilakukan secara efisien dengan menggunakan teknologi yang relatif padat karya.

Sebagai negara industri maju baru, sektor industri Indonesia harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar antara lain Memiliki peranan dan kontribusi tinggi bagi perekonomian Nasional, IKM memiliki kemampuan yang seimbang dengan Industri Besar, Memiliki struktur industri yang kuat, Teknologi maju telah menjadi ujung tombak pengembangan dan penciptaanpasar, Telah memiliki jasa industri yang tangguh yang menjadi penunjang daya saing internasional industri, dan Telah memiliki daya saing yang mampu menghadapi liberalisasi penuh dengan negara-negara APEC.

Rabu, 05 April 2017

Permasalahan Ekonomi di Indonesia

Permasalahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu permasalahan ekonomi di Indonesia dari dulu hingga sekarang adalah meningkatnya pengangguran.

Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran.

Faktor pengangguran bisa beragam macamnya, dan ini tidak boleh di abaikan oleh pemerintah. Usaha mengatasi pengangguran bukanlah kewajiban pemerintah semata. Seluruh penduduk Indonesia di harapkan partisipasinya untuk mengatasi masalah ini. Tanpa kerjasama pemerintah dan masyarakat mustahil dapat mengatasi pengangguran di Indonesia. Beberapa faktor pengangguran adalah pendidikan yang rendah, kurang keterampilan, kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya EQ masyarakat, tidak mau berwirausaha, dan sebagainya.

Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini dalam mengurang jumlah pengangguran di Indonesia, namun masih saja pengangguran tidak berkurang bahkan lebih bertambah setiap tahunnya di karenakan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan.

Menurut Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nurdhaous dalam bukunya Ekonomi mengemukakan cara-cara mengatasi pengangguran yaitu sebagai berikut:
1.      Memperbaiki pasar tenaga kerja
2.      Menyediakan program pelatihan
3.      Menciptakan program padat karya

Selain hal tersebut di atas, sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia hendaknya:

Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu yang diarahkan pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja peningkatan pengupahan, penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja dan kebebasab berserikat, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri dengan memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja yang di kelola secara terpadu dan mencegah timbulnya eksploitasi tenaga kerja.

Selasa, 21 Maret 2017

Kontribusi Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Isu mengenai sumber daya manusia (human capital) sebagai input pembangunan ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith pada tahun 1776, yang mencoba menjelaskan penyebab kesejahteraan suatu negara, dengan mengisolasi dua faktor, yaitu:
1)      pentingnya skala ekonomi
2)      pembentukan keahlian dan kualitas manusia.
Faktor yang kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu utama tentang pentingnya pendidikan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ahli-ahli ekonomi mengembangkan teori pembangunan yang didasari kepada kapasitas produksi tenaga manusia di dalam proses pembangunan, yang kemudian dikenal dengan istilah Invesment in Human Capital. Teori ini mengasumsikan bahwa pendidikan formal adalah instrumen terpenting dalam menghasilkan masyarakat yang produktifitas tinggi.
Para ekonom telah banyak mendiskusikan tengtang kontribusi pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi. Seorang ekonom mengungkapkan bahwa pendidikan dapat meningkatkan produktivitas kerja seseorang yang kemudia akan meningkatakan pendapatannya. Nah, hal ini juga akan mempengaruhi pendapat nasional di negara yang bersangkutan serta menaikan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah.
Pendidikan sangat berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi di suatu negara kerana faktor pembangun pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) dimana suatu negara pasti membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang baik tidak hanya itu para tenaga kerja juga biasa nya dituntut memiliki skill/kemampuan yang cukup. pendidikan juga memiliki suatu kemampuan untuk menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja potensial, dan menjadi lebih siap latih dalam pekerjaannya yang akan memacu tingkat produktivitas tenaga kerja. Salah satu ekonom juga berpendapat bahwa korelasi antara pendidikan dengan pendapatan sangatlah kuat di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Jika pendidikan di abaikan begitu saja maka negara tersebut akan kekungan SDM yang bagus dan memicu rimbulnya banyak pengangguran, dimana suatu negara yang memiliki kuota pengangguran yang banyak tentunya akan membuat pendapatan nasional negara tersebut menjadi turun dan berpengaruh pada aktivitas ekonomi lainnya.
Kita dapat menemukan kesimpulan bahwa siklus pertumbuhan ekonomi dapat dipacai dengan adanya investasi pada sumber daya manusia melalui pendidikan, hal ini juga didukung oleh study F. Harbison dan C. Myers 1964 mengungkapkan bahwa negara yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pada negara dengan tingkat pendidikan yang rendah. Jadi untuk menghasilkan SDM yang baik dalam investasi pendidikan diperlukan juga tenaga pendidik yang mampu menghasilkan sumber daya manusia dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi.


Aisyah Fitrani Hamid
155020307111029