Minggu, 21 Mei 2017

Potensi Perekonomian di Jakarta

DKI Jakarta dan segala dinamikanya seakan tidak ada habisnya. Yang paling menarik adalah mengenai keadaan ekonomi di ibu kota,  ekonomi mempengaruhi semua aspek dalam kehidupan. Permasalahan ekonomi di Jakarta menurut saya cukup sederhana, tapi mungkin para pejabat yang bekerja di Pemprov DKI belum melihat  secara mendalam mengenai potensi perekonomian sektor informal Jakarta. Dalam hal ini yang dimaksud sektor informal adalah usaha usaha masyarakat yang tidak berbadan hukum, sepeti pedagang kaki lima; pasar kaget (pasar yang hanya buka dari pagi hingga siang dan berada di trotoar); dll. Hal-hal tersebut banyak sekali kita temui di Jakarta dan ini mengindikasikan bahwa sektor informal memiliki potensi yang cukup besar. Kenyataan yang ada pun menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih berbelanja di sektor informal daripada sektor formal (supermarket/swalayan).
Tapi justru yang dilakukan oleh Pemprov DKI adalah yang sebaliknya. Pemprov DKI sangat bertumpu pada pembangunan sektor formal, supermarket; transportasi terintegrasi; jalan raya; dll. Padahal jika melogikakan dengan apa yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI, alangkah lebih baik jika Pemprov DKI bertumpu pada sektor informal terlebih dahulu karena dengan membangun dan menata sektor informal akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kelas menengah ke bawah. Jika tidak memberdayakan ekonomi kelas menengah ke bawah, bagaimana masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah dapat membayar untuk fasilitas fasilitas yang telah disediakan oleh Pemprov DKI dan akan berdampak pada gagalnya program pembangunan ekonomi yang dicanangkan.
Potensi usaha kecil dan juga UMKM di jakarta sangat berpotensi untuk membantu warga ibu kota menaikan pendapatannya, dengan mengembangkan dan mendukung usaha mereka maka secara otomatis juga membantu menaikan kesejahteraan hidup mereka untuk selanjutnya dapat turut berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di DKI Jakarta karena keadaan ekonomi di Jakarta adalah jendela tempat masyarakat dunia melihat keadaan ekonomi di indonesia. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah menata perekonomian di jakarta dan menaruh perhatian lebih pada usaha-usaha kecil dan UMKM.

Sebagai penutup saya sangat menyarankan Pemprov DKI dan Gubernur terpilih untuk mulai membangun dan mendukung penuh ekonomi kelas menengah ke bawah terlebih dahulu karena akan berdampak lebih baik kedepannya. Cukup dengan menata dan menyediakan fasilitas dan infrastuktur pendukung untuk masyarakat yang berusaha pada sektor informal, lalu dilanjut dengan pembangun sektor formal. Sekali lagi ini hanya salah satu saran dari saya yang hanya dapat mengamati perkembangan ekonomi di DKI Jakarta tanpa turun langsung ke lapangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar