DKI Jakarta dan segala
dinamikanya seakan tidak ada habisnya. Yang paling menarik adalah mengenai
keadaan ekonomi di ibu kota, ekonomi
mempengaruhi semua aspek dalam kehidupan. Permasalahan ekonomi di Jakarta
menurut saya cukup sederhana, tapi mungkin para pejabat yang bekerja di Pemprov
DKI belum melihat secara mendalam mengenai
potensi perekonomian sektor informal Jakarta. Dalam hal ini yang dimaksud
sektor informal adalah usaha usaha masyarakat yang tidak berbadan hukum, sepeti
pedagang kaki lima; pasar kaget (pasar yang hanya buka dari pagi hingga siang
dan berada di trotoar); dll. Hal-hal tersebut banyak sekali kita temui di
Jakarta dan ini mengindikasikan bahwa sektor informal memiliki potensi yang
cukup besar. Kenyataan yang ada pun menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih
berbelanja di sektor informal daripada sektor formal (supermarket/swalayan).
Tapi justru yang
dilakukan oleh Pemprov DKI adalah yang sebaliknya. Pemprov DKI sangat bertumpu
pada pembangunan sektor formal, supermarket; transportasi terintegrasi; jalan
raya; dll. Padahal jika melogikakan dengan apa yang telah dilakukan oleh
Pemprov DKI, alangkah lebih baik jika Pemprov DKI bertumpu pada sektor informal
terlebih dahulu karena dengan membangun dan menata sektor informal akan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi kelas menengah ke bawah. Jika tidak memberdayakan
ekonomi kelas menengah ke bawah, bagaimana masyarakat ekonomi kelas menengah ke
bawah dapat membayar untuk fasilitas fasilitas yang telah disediakan oleh
Pemprov DKI dan akan berdampak pada gagalnya program pembangunan ekonomi yang
dicanangkan.
Potensi usaha kecil dan
juga UMKM di jakarta sangat berpotensi untuk membantu warga ibu kota menaikan
pendapatannya, dengan mengembangkan dan mendukung usaha mereka maka secara
otomatis juga membantu menaikan kesejahteraan hidup mereka untuk selanjutnya
dapat turut berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di DKI Jakarta karena
keadaan ekonomi di Jakarta adalah jendela tempat masyarakat dunia melihat
keadaan ekonomi di indonesia. Oleh karena itu sudah selayaknya pemerintah
menata perekonomian di jakarta dan menaruh perhatian lebih pada usaha-usaha
kecil dan UMKM.
Sebagai penutup saya
sangat menyarankan Pemprov DKI dan Gubernur terpilih untuk mulai membangun dan
mendukung penuh ekonomi kelas menengah ke bawah terlebih dahulu karena akan
berdampak lebih baik kedepannya. Cukup dengan menata dan menyediakan fasilitas dan
infrastuktur pendukung untuk masyarakat yang berusaha pada sektor informal,
lalu dilanjut dengan pembangun sektor formal. Sekali lagi ini hanya salah satu
saran dari saya yang hanya dapat mengamati perkembangan ekonomi di DKI Jakarta
tanpa turun langsung ke lapangan.